STOP
EKSIS, MULAILAH HIDUP !
Pernahkah Anda merasa bahwa hidup hanyalah
serangkaian rutinitas belaka yang harus dijalani tanpa bisa ditawar lagi ? Bila
jawabannya adalah ‘ya’ barangkali Anda tidak sendirian. Banyak orang mengawali
harinya dengan setumpuk kewajiban untuk pergi bersekolah atau bekerja lalu
membiarkan diri mereka tenggelam dalam kesibukannya. Bahkan tak jarang setelah
matahari tenggelam berjam-jam yang lalu, mereka baru melenggangkan kaki untuk
pulang dengan berbagai alasan pribadi, mulai dari pekerjaan yang terlalu banyak
dan tidak mungkin ditinggalkan hingga sekedar menghindari kemacetan Jakarta
yang semakin menyiksa. Setibanya di rumah, mata sudah terlalu lelah untuk
diajak berkompromi dan mengerjakan aktivitas pribadi, akhirnya kegiatan tidur
menjadi tujuan utama dan demikianlah keesokan hari pun berulang dengan
rutinitas yang sama.
Bila sejenak kita renungkan apakah memang
demikian hakikat kehidupan. Sebagian besar orang akan mengernyitkan dahi dan
bertanya, “Lalu mau apa lagi dalam hidup ini, bukankah semua orang memang
melakukan hal yang sama, kalau tidak bersekolah ya bekerja..” Lalu pernahkah
Anda berpikir lebih jauh lagi bila memang demikianlah hakikat kehidupan lalu
mengapa banyak Anda jumpai orang-orang yang menjalani hari-hari mereka dengan
penuh keluh kesah, tertekan, bosan hingga yang paling dalam ialah adanya rasa
kekosongan di dalam diri. Cobalah Anda perhatikan wajah tiap-tiap orang yang
berlalu lalang setiap harinya, tak jarang mereka menjalankan aktivitasnya bak
robot belaka tanpa ekspresi dan kalaupun berekspresi kadang terasa hanya hiasan
di wajah saja. Bila Anda mengkonfirmasikan kebenarannya maka jangan-jangan
sesungguhnya selama ini kita hanya eksis saja namun tidak sungguh-sungguh
hidup.
Eksis di sini berarti hanya tampil dengan
berbagai label di dahi, mulai dari label orang tua, label karyawan, label
pelajar, dan label lainnya. Semaksimal mungkin kita akan menjalani peran dari
label-label ini setiap harinya. Bagi kita dan banyak orang yang penting adalah
kita hadir secara fisik.
Berbicara tentang kehadiran, Oscar Wilde membuat
kita berhenti sejenak dan merenungkan perkataannya bahwa “to live is the rarest thing in the world. Most people exist, that is
all”. Berarti ada yang lebih tentang makna menjadi ‘hidup’ bukan sekedar
eksis belaka. Hal yang sama tentang
hidup pernah diungkapkan pula oleh Abraham Lincoln yaitu “In the end it’s not years in life that count. It’s the life in your
years”. Akhirnya kita pun mencoba menggali lebih dalam, jadi apakah ‘hidup’
itu sendiri ?
Thich Nhat Hanh, seorang biksu Vietnam ternama
yang hidup di Plum Village Perancis mengatakan bahwa “life can be found only in the present moment. That past is gone, the
future is not yet here, and if we do not go back to ourselves in the present
moment, we cannot be in touch with life” Lalu kitapun kembali mengernyitkan
dahi, bagaimana kita bisa kembali ke dalam diri, bukankah kita tidak pernah
pergi ke manapun di luar diri ? Contoh yang sederhana saja, pernahkah Anda
menyadari bahwa Anda sedang bernapas saat ini, menikmati sentuhan lembut udara
yang masuk melalui rongga hidung, lalu merasakan udara yang lebih hangat ketika
napas keluar dari rongga hidung yang sama. Saat dimana kita benar-benar hadir
sepenuhnya (sadar dan menikmati) dalam setiap aktivitas kita di suatu momen
maka di saat itulah kita sedang hidup. Kita menyadari gerak tubuh kita, pikiran
kita, tindakan kita, perkataan kita dan segala sesuatu yang keluar dari diri
kita. Menyadari lebih dari sekedar mengikuti arus belaka. Menyadari berarti kita
tahu ketika kaki kita berjalan dan menyentuh permukaan yang keras atau ketika
kita berkata-kata dan menyusunnya dengan seksama sehingga dapat bermanfaat bagi
orang lain dan masih banyak lagi aktivitas lain dalam kehidupan yang seringkali
tidak kita sadari sedang kita lakukan sehingga membuat kita hanya sekedar eksis
saja.
Menyadari membutuhkan latihan. Menyadari bukan
buah yang bisa dipetik dalam sekejap mata. Menyadari bisa dimulai dari
pengamatan kita terhadap sensasi fisik kita sendiri yaitu napas dan rasa di
sekujur tubuh kita. Pengamatan ini dapat kita lakukan dalam aktivitas meditasi
yakni duduk diam dan sadar. Berangkat dari pengamatan sederhana inilah kita
akan mulai menjadi hidup dan bukan sekedar eksis.
==
000 ==
Ingin
mengetahui lebih jauh? Hadirilah Self Healing Workshop:
Waktu : Sabtu, 8 September 2012
Tempat
: Gedung Joang, Jl. Menteng no 31, Jakarta Pusat
Tema : Stop Eksis, Mulailah Hidup!
Informasi & Pendaftaran:
Hubungi Wina Suntiowangi ke
no: 08161982806 Email: wsuntiowangi@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar